Memang Boleh Wanita dan Pria Bersalaman Meski Sudah Saling Kenal? Ustaz Adi Hidayat Bilang Begini, Ternyata Hadisnya…
Dalam agama Islam segala aspek kehidupan manusia sudah diatur sedemikian rupa, di antaranya seperti bersalaman atau berjabat tangan dengan lawan jenis. Dalam berhubungan sosial antar sesama manusia telah diatur pembatasannya antara laki-laki dan perempuan.
Syariat Islam menjelaskan seluruh aspek kehidupan melalui aturan yang telah ditetapkan. Ada satu masalah yang menjadi kebiasaan, yakni bersentuhan antara laki-laki dan perempuan.
Dalam suatu kesempatan, pasti pernah mengalami momen ketika bertemu lawan jenis dan sudah lama kenal mengajak untuk bersalaman.
Lantas bagaimana hukumnya bersalaman dengan lawan jenis yang bukan mahramnya meski sudah saling mengenal dalam Islam?
Dalam salah satu kesempatan, Ustaz Adi Hidayat memberikan penjelasan tentang hukum bersalaman dengan lawan jenis meski sudah mengenal.
Bagi lawan jenis yang bukan mahram, tidak diperbolehkan saling bersentuhan.
Ketika Allah SWT melarang atau memberikan perintah, pastilah terdapat hikmah yang terkandung di dalamnya. Berkaitan dengan masalah ini, Ustaz Adi Hidayat langsung mengatakan dengan tegas bahwa itu tidak boleh dilakukan bila bukan mahramnya.
“Dalam keadaan mahram, silakan. Musyafahah (bertemu secara langsung) juga tidak harus dengan tangan saling menjabat,” kata Ustaz Adi Hidayat.
“Anda bertemu misal dengan bukan mahram, ingin bermusyafahah, musyafahah tidak harus tangan bertemu dengan tangan,” jelasnya. Maka jangan dipahami bahwa bersalaman itu harus selalu menempel tangan.
"Jadi jangan selalu dipahami tangan itu harus nempel," ujarnya. Ustaz Adi Hidayat kemudian mengisahkan beberapa pengalamannya ketika bertemu dengan lawan jenis dalam sebuah pertemuan.
Lawan bicara Ustaz Adi Hidayat sudah mengulurkan tangan mengajak bersalaman, tapi yang dilakukan UAH adalah menempelkan kedua telapak tangan di dada sebagai bentuk penghormatan. "Kita tunjukkan syiar sebagai muslim, kita begini (tangan ke dada)," kata Ustaz Adi Hidayat.
"Syiar itu perlu ditampakkan, dan dia langsung paham, Allah memberi petunjuk kepada dirinya untuk merespon," sambungnya. Ustaz Adi Hidayat mengatakan untuk tidak perlu khawatir mendapat respon buruk dari orang lain demi menjaga syiar Islam.
Karena pasti Allah SWT akan membuat orang tersebut mengerti dan justru kagum dengan upaya menjaga syiar Islam. Sebaliknya, jangan sampai rela mengorbankan syiar Islam demi melakukan hal-hal yang menyalahi ketentuan.
"Jangan sampai menggugurkan syiar kita hanya untuk merespon sesuatu yang menyalahi ketentuan padahal itu salah," ungkapnya. Sebagai penutup, Ustaz Adi Hidayat menyebutkan bahwa perihal kebiasaan bisa perlahan dijelaskan secara baik kepada lawan bicara. Hal ini bertujuan agar saling memahami aturan-aturan yang sebaiknya tidak dilakukan.
“Jadi kadang-kadang kita mesti memahami bahwa orang lain paham tentang kita, apalagi aturan Allah,” ujarnya. “Allah dengan kuasanya bisa melembutkan hati orang lain untuk bisa menyesuaikan dengan keadaan kita. Walaupun awal kurang sedikit menyenangkan, pada akhirnya dia akan menerima,” pungkas UAH.
Ungkapan tersebut selaras dengan sebuah hadits Rasulullah SAW yang pernah mengatakan, beliau tidak berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahramnya. An-Nasa'i meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda kepada para perempuan Anshar, "Sesungguhnya aku tidak berjabat tangan dengan perempuan. Sesungguhnya ucapanku kepada seratus wanita sebagaimana ucapanku kepada satu orang wanita,” (HR Nasa'i) Imam Nawawi juga menjelaskan, hadits di atas tidak ada pengkhususan untuk menggolongkan wanita.
Sehingga larangan bersentuhan dengan perempuan bukan mahram berlaku ke semua wanita; baik perempuan lansia, atau anak kecil yang sudah baligh, meskipun tidak ada syahwat di antara keduanya.
sumber : tvonenews.com
Post a Comment for "Memang Boleh Wanita dan Pria Bersalaman Meski Sudah Saling Kenal? Ustaz Adi Hidayat Bilang Begini, Ternyata Hadisnya…"