Gus Baha Sarankan Bersedekahlah Selagi Miskin
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha memberikan penjelasan mengenai perbanyak sedekah dalam kondisi apapun bahkan saat ekonomi sulit sekalipun.
Sebab menurutnya, saat sedang miskin memberikan separuh apa yang dimiliki akan jauh lebih terasa ringan. Sebaliknya, jka sudah kaya raya tentunya orang akan berpikir sekian kali untuk memberikan separuh hartanya.
"Mumpung kamu miskin itu sering sedekah. Karena kalau sudah kaya itu nggak bisa," katanya.
Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Lembaga Pembinaan Pendidikan Pengembang Ilmu Alquran (LP3IA) Rembang, Jawa Tengah itu memberikan analogi. Jika punya uang Rp100 ribu, diminta setengahnya atau Rp50 ribu tentu tidak masalah.
Atau misalkan punya dua ekor kambing yang kurus kemudian diminta gurunya satu, pasti akan diberikan. Padahal itu 50 persen dari kekayaan yang dimiliki.
"Jadi kalau punya sapi brahman atau sapi limosin yang harganya Rp100 juta, punya dua diminta satu kira-kira boleh nggak? Nggak boleh," ucapnya.
Analogi lainnya yakni, ketika punya dua sepeda motor butut dan diminta satu oleh teman tentu tidak akan pikir panjang untuk memberikannya. Namun ceritanya akan berbeda jika yang dimiliki sepeda motor Harley Davidson yang nilainya ratusan juta rupiah.
"Kalau kita miskin, misalnya kita jaman kuliah atau jaman mondok atau jaman apa saja punya uang Rp100 ribu buat mentraktir temennya sampai Rp50 ribu kan biasa. Tapi setelah Rp1 miliar? Berani nggak kamu kasihkan Rp500 juta? Sama-sama 50 persen, nggak kan?" ungkapnya.
Karena itu dirinya menyarankan agar sering bersedekahlah selama masih dalam kondisi miskin, karena hal yang sama belum tentu dilakukan setelah nanti berubah nasib menjadi kaya.
"Belum tentu setelah menjadi kaya nanti, kita akan bisa sedermawan itu dalam memberikan sedekah kita ke orang lain," pungkasnya.
Post a Comment for "Gus Baha Sarankan Bersedekahlah Selagi Miskin"