Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

About

Bolehkah Tak Puasa Ramadhan saat Mudik? Berikut Penjelasan Adi Hidayat



Hukum puasa adalah wajib bagi umat Muslim.

Namun ada pengeculian diperbolehkan tak menjalankan ibadah puasa.

Seperti dalam perjalanan jauh yang melelahkan.

Namun perjalanan jarak jauh yang diperbolehkan tak puasa telah ditentukan oleh ulama.

1. Dalam ajaran Islam, orang yang melakukan perjalanan yang melelahkan atau mencapai jarak tertentu yang telah ditetapkan oleh ulama diizinkan untuk tidak berpuasa selama perjalanan tersebut dan dapat menggantinya setelahnya.

2. Jika perjalanan mudik/safar lebaran ke kampung halaman dianggap melelahkan atau mencapai jarak yang ditetapkan oleh ulama, maka seseorang diperbolehkan untuk tidak berpuasa selama perjalanan tersebut.

3. Penting bagi seseorang untuk tetap menjaga niat yang tulus dan kesadaran terhadap ajaran agama saat memutuskan untuk tidak berpuasa selama perjalanan.

Niat untuk mengganti puasa yang ditinggalkan setelah perjalanan juga harus dipertimbangkan.

4. Meskipun seseorang diperbolehkan untuk tidak berpuasa selama perjalanan, mereka tetap diharapkan untuk mengganti puasa yang ditinggalkan setelah perjalanan selesai.

Ini merupakan bagian dari kewajiban agama yang harus dipenuhi.

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan soal apakah boleh tidak puasa Ramadhan saat mudik/safar, lebaran ke kampung halaman.

"Safar tidak diikat dengan mudik, safar adalah perjalanan jauh yang ditemph secara waktu kisarannya 80km, kurang lebih 80km," jelas Ustaz Adi Hidayat.

"Jadi kalau Anda bepergian melebihi 80 km, maka itu disebut dengan safar," ujarnya.

"Apakah kemudian safar yang dimaksud yang bisa membolehkan kita buka puasa, belum tentu, karena ulama memberikan sebab kedua dari safar ini," ujarnya.

Yaitu musyaka itu kadar kesulitan dalam perjalanan yang membuat Anda kesulitan menunaikan puasa.

Disebut dalam riwayat seorang menjalani satu perjalanan, tiba-tiba dia kelelahan, duduk kemudian di bawah satu naungan pohon, Nabi datang lalu bertanya kepadanya.

"Tapi orang-orang ada yang safar lagi, ada yang kemudian berperjalanan diluar ini, tapi tetap berpuasa dan tidak dilarang oleh nabi."

Dikatakan para ulama, yang membolehkan dia berbuka adalah safar, yang menjadikan dia berat menunaikan ibadah puasa, tidak sekedar orang bepergian.

"Anda ke Semarang jaraknya jauh, MasyaAllah, menggunakan pesawat Anda nyaman tapi Anda dari Bekasi misalnya di Jakarta menggunakan becak, macetnya luar biasa, bahkan luar biasa kendalanya maka membuat Anda kesulitan untuk berpuasa, tidak boleh berbuka, Allah Ta'ala," pungkas dia.

Dengan demikian, dalam konteks mudik/safar lebaran ke kampung halaman, seseorang dapat mempertimbangkan untuk tidak berpuasa selama perjalanan jika memenuhi syarat-syarat pengecualian yang telah ditetapkan dalam ajaran Islam.

Sumber : Tribun-Timur.com

Post a Comment for "Bolehkah Tak Puasa Ramadhan saat Mudik? Berikut Penjelasan Adi Hidayat"